KAMI MELAYANI BERBAGAI MACAM SEWA MOTOR DAN MOBIL MAUPUN HOMESTAY DENGAN HARGA TERJANGKAU

Mungkin belum banyak dari kalian yang familiar dengan Kawah Wurung. Sebuah tempat wisata alternatif jika kalian sedang berlibur ke Bondowoso atau Banyuwangi. Letaknya yang tak begitu jauh dari Kawah ijen yang memiliki popularitas lebih baik dibanding Kawah Wurung. Begitupun dengan akses dan fasilitas yang berbeda jauh dari keduanya, namun kalian akan mendapatkan sesuatu yang berbeda dan tentunya tak akan pernah rugi jika kalian berkunjung ke Kawah Wurung.

Menurut masyarakat sekitar Kawah wurung berarti kawah yang tak jadi atau bisa kalian artikan kawah yang telah mati. Secara kasat mata memang kawasan ini seperti sebuah komplek aktifitas vulkanis di masa lampau yang akhirnya membentuk beberapa bukit dengan kawah kawah mati di dalamnya. Secara kasat mata pula kawah wurung ini mirip dengan miniatur pegunungan bromo.
Sebuah lubang raksasa seperti kaldera mengelilingi bukit bukit yang menjulang di tengahnya. Warna hijau rumput menambah anggun gundukan tanah vulkanis yang telah tertidur ini.  Sepanjang mata memandang hanyalah rerumputan hijau diselingi dengan sedikit pohon yang memiliki gradasi warna yang agak berbeda dengan sekitarnya.

Bagi pecinta fotorgrafi landscape ini adalah tempat yang sempurna untuk berburu gambar. Karena di antara rerumputan hijau bak di film Teletubbies ini background pegunungan sekitar pun menambah keindahan dari Kawah Wurung. Jika kondisi cuaca sedang bagus di kejauhan akan tampak bibir kaldera Ijen yang menganga lebar bersanding dengan puncak merapi disampingnya. Melepas pandang ke arah berbeda maka akan nampak juga Gunung Raung dengan kalderanya yang super terjal. 

Tak hanya bisa kita nikmati dari kejauhan saja keindahan Kawah Wurung ini, namun kita juga bisa kita ekplor lebih jauh di kawasan savanna hijau ini. Setelah sedikit memutari kawasan kaldera aku menemukan sebuah bukit hijau yang nampak tak begitu tinggi dan dari kejauhan nampak jalur yang bisa untuk dilakukan pendakian. Insting pecandu ketinggian seketika pun muncul, aku akhirnya memutuskan untuk mencoba mendaki bukit indah ini.

Mobil kami parkir di kaki bukit dan segera mencari jalur untuk menuju ke atas bukit. Jalur pun kami temukan dengan setapak kecil di antara ilalang rumput, jalur ini nampak jelas dan kemungkinan telah sering dilalui oleh orang orang, yang pasti mereka juga cinta akan ketinggian karena tak mungkin seorang gembala beserta sapinya naik ke bukit yang miring

1 komentar: